Tuesday, 6 November 2012

LATIHAN ENDURANS KARDIORESPIRASI PADA PASIEN STROKE

Stroke adalah cedera otak non trauma, yang disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak yang menyebabkan defisit neurologis mendadak, ditandai oleh gangguan kontrol motorik, terganggunya sensasi, gangguan kognitif dan bahasa, disequilibrium, atau koma.

Gejala stroke:
          Kelemahan
          kesulitan bicara atau mengunyah
          Afasia
          gangguan kognitif
          gangguan sensorik atau
          gangguan penglihatan

Pemeriksaan Fisik
  • Perlu dilakukan pemeriksaan neurologis lengkap, mencakup :
  • evaluasi status mental,
  • saraf kranial,
  • sensasi,
  • refleks tendon dalam,
  • refleks patologis,
  • kekuatan motorik dan koordinasi,
  • tonus otot,
  • mobilitas fungsional (duduk, transfer, ambulasi).
  • Penilaian mood dan afek
  • Lingkup gerak sendi pada ekstremitas

Keterbatasan fungsional
Manifestasi yang sering terjadi pada stroke berupa kesulitan untuk
  • berjalan,
  • melakukan aktivitas hidup sehari-hari,
  • bicara dan
  • menelan.

Rehabilitasi
Program rehabilitasi yang diberikan disesuaikan dengan keparahan dan bentuk impairmen yang terjadi akibat stroke. Untuk individu dengan stroke sedang hingga berat, diperlukan rehabilitasi komprehensif multidisiplin bila perlu dilakukan rawat inap khusus untuk rehabilitasi. Pasien dengan defisit yang lebih sedikit dan terisolasi dapat langsung pulang setelah perawatan fase akut dan menjalani program rehabilitasi rawat jalan

Latihan
Program latihan terapeutik biasanya fokus pada fungsional, dengan penekanan pada pemulihan mobilitas fungsional serta kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Bagaimana cara melakukan tehnik kompensasi serta edukasi ke keluarga penting dilakukan untuk membantu pasien kembali ke rumah. Terdapat bukti bahwa latihan terapeutik dapat meningkatkan reorganisasi kortikal setelah stroke, dengan perbaikan pada kontrol motorik dan aktivitas fungsional.