Stroke adalah cedera
otak non trauma, yang disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya pembuluh darah
otak yang
menyebabkan defisit neurologis mendadak,
ditandai oleh gangguan kontrol motorik, terganggunya sensasi, gangguan kognitif
dan bahasa, disequilibrium, atau koma.
Gejala stroke:
•
Kelemahan
•
kesulitan
bicara atau mengunyah
•
Afasia
•
gangguan
kognitif
•
gangguan
sensorik atau
•
gangguan
penglihatan
Pemeriksaan
Fisik
- Perlu dilakukan pemeriksaan
neurologis lengkap, mencakup :
- evaluasi status mental,
- saraf kranial,
- sensasi,
- refleks tendon dalam,
- refleks patologis,
- kekuatan motorik dan
koordinasi,
- tonus otot,
- mobilitas fungsional (duduk,
transfer, ambulasi).
- Penilaian mood dan afek
- Lingkup gerak sendi pada ekstremitas
Keterbatasan fungsional
Manifestasi
yang sering terjadi pada stroke berupa kesulitan untuk
- berjalan,
- melakukan aktivitas hidup
sehari-hari,
- bicara dan
- menelan.
Rehabilitasi
Program
rehabilitasi yang diberikan disesuaikan dengan keparahan dan bentuk impairmen
yang terjadi akibat stroke. Untuk individu dengan stroke sedang hingga berat,
diperlukan rehabilitasi komprehensif multidisiplin bila perlu dilakukan rawat
inap khusus untuk rehabilitasi. Pasien dengan defisit yang lebih sedikit dan
terisolasi dapat langsung pulang setelah perawatan fase akut dan menjalani
program rehabilitasi rawat jalan
Latihan
Program
latihan terapeutik biasanya fokus pada fungsional, dengan penekanan pada
pemulihan mobilitas fungsional serta kemampuan melakukan aktivitas hidup
sehari-hari. Bagaimana cara melakukan tehnik kompensasi serta edukasi ke
keluarga penting dilakukan untuk membantu pasien kembali ke rumah. Terdapat
bukti bahwa latihan terapeutik dapat meningkatkan reorganisasi kortikal setelah
stroke, dengan perbaikan pada kontrol motorik dan aktivitas fungsional.